Rabu, 16 Desember 2009

CHAIN OF TEARS


Suatu pagi yang indah di hari Senin yang gembira.... ready to face the world through the internet. Akh semangat sekali ya kayaknya baru hari senen aja.... ya harus begitu kalau mau selamat sampai hari Jum'at. Pasang lagu Miley yang "Party in the USA" di headphone dan siap2 membaca status konyol orang2 di facebook sambil ketawa guling-gulingan.

Buka tampilan HOME dari facebook, dan banyak banget orang yang ngupdate hidupnya di jam 8 pagi.... akh semangat kali kau te'! gue kira gue doang yang semangat. di baris keberapa ada Note buatan adik sepupuku tercinta. Ya adik sepupu gue yang terkenal ceriwis dan suka cekikikan ini bikin tulisan panjang di laman FB-nya. Tumben-tumbenan. Lalu mulai gue baca. Tulisannya begini:

6 tahun yang lalu 10 Desember 2003

Tahukah engkau ma?
Hari itu bagaikan kiamat buat aku, papa & Ahsya
Walaupun kami tidak tau seperti apa yang namanya kiamat itu...

Tahukah engkau ma?
Ingin rasanya aku memaki orang-orang yang menuntun mama membaca 2 kalimat syahadat pada hari itu....

Tahukah engkau ma? 
Kehidupan kami berubah 360 derajat sejak hari itu....

Tahukah engkau ma?
aku berharap mama hanya pergi tugas keluar negri atau keluar kota dan akan telpon atau pulang suatu hari nanti....

Tahukah engkau ma?
Sejak hari ituaku sadar kehilangan sosok idealis di hidupkku yang dulu suka 
aku lawan....
aku sebel....
sekarang bikin aku kangen banget...
semoga kita bisa berkumpul lagi di tempat yang lebih indah....

Dan di tengah hentakan lagu disco Miley Cyrus di headphone air mata mengucur bak keran bocor. Part of me rasanya kangen juga sama tante gue yang serius dan pendiam itu.... part of me tidak menyangka kalau adik sepupu yang tampak gembira ria itu sebenernya berkeping-keping juga hatinya sampai hari ini... dan sebagian yang terbesar adalah rasa bersyukur luar biasa karena untu kali ini gue belum pernah merasakan sebuah kehilangan begitu besar.

Lalu reflex aja... sms mama, kakak, adik, beberapa tante tentang isi tulisan tersebut.... kutulis bait-bait yang paling menyentuh tanpa mengurangi maknanya. Bukan supaya mereka sedih, tapi demi mengingatkan untuk mengirim doa kepada almarhumah. 

15 menit kemudian email berbalasan.... rasanya ngak mungkin juga jadi berhati batu kalo membacanya. We all cried in our own time and place, entah untuk alasan yang sama atau tidak... I guess we miss you dearly Tante Dhani....

Tidak ada komentar: